#coretan_dianrahmanihidayati
Rapat Koordinasi Pengurus Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) yang bertempat di hotel Atharraz Bogor, 30 Agustus sampai 1 September, bertema:
Penguatan Struktur dan Sistem Organisasi: Membentuk DDII yang profesional dan me-modernisasi dakwah di era digital.
Pak Kyai Ahbab, Sang Ketua DDII, punya prinsip yang keren; Berjamaah lah, dakwah yang berjamaah, yang terorganisir, akan menghasilkan dampak kebaikan yang lebih luas. Beliau mengutip ucapan Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah, "Kebenaran yang tidak terorganisir, akan kalah dengan kebatilan yang terorganisir."
Beliau juga banyak menyebutkan dalil agar dakwah secara berjamaah, salah satunya adalah Q.S. Fushshilat ayat 33.
'Wa man ahsanu qoulan mimman da'aa ilallahi wa'amila sholihan wa qola innani minal muslimin.'
{Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada jalan Allah, mengerjakan amal soleh dan berkata bahwa sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri}
Dakwah merupakan kewajiban semua orang. Berperilaku baik termasuk bagian dari dakwah. Kita semua harus peran mengajak kepada kebaikan. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Masih banyak lagi pesannya. Pesan yang amat sesuai dengan keteladanan yang beliau berikan.
Pak Kyai Ahbab ini semangatnya luar biasa. Beliau mengikuti acara dari awal sampai akhir. Selama dua hari duduk bareng. Tak terlihat jenuh di wajahnya mendengarkan semua Pembicara. Dari mulai materi, evaluasi, hingga rekomendasi-rekomendasi.
Adanya beliau di tengah-tengah para peserta Rakor tentu saja menjadi penerang bagi banyak masalah yang pengurus sampaikan. Beliau memberikan pandangan, arahan, hingga kebijakan. Kebijakan yang amat humanis, agamis, dan juga filosofis.
Kata-katanya melecut semangat berdakwah. Bisa dibilang, beliau adalah mercusuar pendakwah sejati.
Alhamdulillah para pengurus Dewan Dakwah Kabupaten Bekasi ini orang-orang yang memiliki karakter terdidik yang dikombinasikan dengan akhlak yang amat baik. Semua berbicara dengan amat santun, bersikap juga santun, tak ada ucapan-ucapan kotor atau becandaan vulgar, apalagi membuat provokasi dan mengintimidasi.
Luar biasa memang Pengurus Dewan Dakwah Kabupaten Bekasi.
Dan tentu saja kita juga berbicara politik.
KH. Salimin Dani, Ketua DDII Kota Bekasi, dalam sambutannya berpesan, agar jangan fanatik dalam berpolitik. Beliau merunut sejarah berdirinya Dewan Dakwah yang pendirinya, KH. Mohammad Natsir, adalah sang pelaku politik.
Dewan Dakwah harus mengikuti aroma perpolitikan di Indonesia. Jangan lepas tangan, jangan abai. Dakwah secara politik merupakan kewajiban agar para penentu kebijakan di negeri ini adalah orang-orang yang memiliki loyalitas dan integritas terhadap Agama, Bangsa, dan Negara.
Pak Kyai Roinul Balad, Ketua DDII Jabar, berpesan, agar jangan berhenti mendayung. Terus lah laju, jangan berhenti bergerak dalam berdakwah. Maju terus walaupun banyak menemukan kesulitan di medan juang.
Beliau sangat memberikan apresiasi tinggi kepada DDII Kab. Bekasi yang dinilai sangat aktif berkiprah dalam dakwah.
Sedangkan Laksamana Pertama, Pak Ikhwan Syahtaria, Dewan Syuro DDII Kab. Bekasi, berpesan, agar selalu konsisten menggemakan suara kebaikan terlebih di zaman serba digital ini. Melawan hoaks dan menyampaikan kebenaran lewat platform digital adalah jalan dakwah yang sangat efektif.
Akhirnya, Pak Kyai Abdul Jabar Majid sebagai Pengantar Rakor mengajak pengurus yang sebagian besarnya guru, agar menjadi guru yang juga da'i, harus ikhlas dalam perkataan dan perjuangan, serta harus benar niatnya. Karena semua yang kita lakukan hakikatnya hanya menuju kepada keridhoan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
___
Bogor, 1 September 2024