Mendengarkan Hikayat Ulama Lebih Utama Dari Pada Pembahasan Kerumitan Fiqh
Alhamdulillah... malam ini, Jum'at 15 November 2024 saya hadir dalam acara haul ke-34 atas wafatnya almaghfurlah KH Noer Alie. Haul kali ini bukan di dalam masjid akan tetapi di pelataran masjid Ghairu Jami' Al Baqiyat As-Sholihat Ujung Harapan Bahagia-Bekasi.
Acara dibuka pada pukul 19: 47 WIB dengan 2 MC. MC pertama menyebutkan nama-nama yang di-haul-kan, sedang MC kedua mengatur acara yang sesungguhnya namun keduanya membaca ayat: وقضى ربك أن لاتبدوا إلا اياه . Begitu juga dengan Qari-nya membaca ayat tersebut dengan tambahan QS Luqman yang menasehati anaknya untuk tidak berbuat syirik.
Bapak KH Ahbab yang dipercaya keluarga besar untuk memimpin zikir yang dilanjutkan pembacaan Al Barzanji oleh beberapa ustadz, di antaranya Ust H. Salamun dari Babelan dan Qari yang tadi membaca Al Qur'an yaitu KH. Minfadhlillah.
Saya senang keluarga memilih Al Barzanji dari pada bacaan maulid lainnya. Sedang doa wahbah tidak berubah seperti tahun lalu yaitu bapak Drs. KH Mawardi. Doanya begitu panjang dengan menggunakan bahasa Arab kelas tinggi. Tibalah acara dengan bahasa Indonesia yaitu ceramah agama. Penceramah pertama yaitu Habib Fahmi Al 'Idrus.
Dalam ceramahnya, habib mengatakan bahwa setiap negeri akan selamat dari berbagai bencana bila ada 4 (empat) orang yang berfungsi, yaitu: pertama, Imam yang adil. _Kedua_ , adanya orang alim. _Ketiga_ , adanya orang yang memerintahkan yang ma'ruf dan mencegah yang Munkar. Dan _keempat_ , tidak dibahas.
Ceramah habib sangat bagus karena membicarakan ilmu agama bukan bicara karomah para wali tapi membicarakan kehebatan KH Noer Alie dan akhlak Rasulullah SAW meskipun tetap merujuk kepada pendapat Ali bin Abi Thalib hingga 3 (tiga) kali. Beliau juga menganjurkan untuk memuliakan para guru ngaji.
Sebelum penceramah kedua, ada kata sambutan dari keluarga yang dalam hal ini adalah KH Syamsul Falah. Menurut beliau, jumlah orang yang hadir sekitar 9.000 orang. Ini dilihat dari jumlah bingkisan yang disiapkan oleh keluarga dinyatakan habis.
Sambutan kedua adalah ketua umum yayasan At Taqwa bapak Dr KH Irfan Mas'ud, MA. Dalam sambutannya beliau menceritakan sepak terjang KH Noer Alie dari masa beliau belajar di Mekkah lalu zaman kemerdekaan hingga mengisi kemerdekaan dengan masuk politik dan mendirikan pesantren. Sambutan KH Irfan kali ini sangat berapi-api dan saya baru ini melihat pidatonya seperti ini mungkin karena hadir cagub dan cawagub Bekasi atau karena apa saya _gak_ _tau_ .
Penceramah kedua adalah KH Munawir Aseli. Beliau menceritakan tentang perjuangan KH Noer Alie semenjak beliau belajar kepada KH Marzuki. Beliau mengangkat tentang nama jalan di Klender yaitu Jl. Raya Bekasi. Saya baru ini mendengar kisah dibalik nama jalan yang penuh heroik. Cerita tentang tertangkapnya seorang DKM di Cikarang yang ditahan di polres Bekasi kemudian KH Noer Alie datang lalu mengeluarkannya juga cerita tentang beliau belajar bela diri di kebun nanas. Semua cerita itu kadang diselipkan muatan politik yang segar.
Penceramah ketiga ialah KH Syarif Matnaji. Mungkin setelah beliau adalah Prof Dr. KH. Syukron Ma'mun dan penceramah lainnya.
( HIB : Sabtu : 16 Nopember 2024)